OptimalisasiCeramah Spiritual Islam Dalam Penurunan deni ceramah ramadhan ke 25 membangun kerukunan, efektifitas pendidikan kesehatan dengan metode ceramah , contoh jurnal pendidikan agama islam, optimalisasi ceramah spiritual islam dalam penurunan, bab ii kajian pustaka a pembelajaran pendidikan agama, makna diri penderita hiv aids yang mendapatkan Alhamdulilahsegala puji kita haturkan. Jumat 14 Februari 2014 Contoh Sambutan Peringatan Isra Miraj Oleh Ketua Panitia Singkat. Yang saya hormati para hadirin sekalian pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt karena berkat nikmat dan karunia-Nya kita. Pidato Islami tentang Sabar. Padakesempatan yang luar biasa ini, izinkan saya untuk sedikit berbagi sebuah cerita dan pengalaman yang saya rangkum dalam ceramah singkat tentang dunia pendidikan atau proses menuntut ilmu. Hadirin sekalian, saya yakin hadirin yang ada disini memiliki tingkat sekolah yang berbeda-beda, baik itu SMP, SMA, Kuliah S1, bahkan hingga S3. Bisanyaumat islam akan mendengarkan ceramah Ramadhan saat menjelang Tarawih. Bila kita cermati keluarga-keluarga di tengah masyarakat Islam. Kultum Singkat Ramadhan Bulan Pembebasan Dari Neraka Ngaji Id. Demikian ceramah singkat tentang bulan Ramadhan penuh berkah mengenai keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT. Ceramah singkat ramadhan. Hai orang-orang beriman sesungguhnya diwajibkan kepada kamu untuk menjalankan ibadah puasa sebagaimana yang diwajibkan kepada orang-orang. PidatoBahasa Indonesia Tentang Etika dalam Bermedia Sosial. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah memberi kita nikmat yang tak terhingga, terutama nikmat iman dan Islam serta kesehatan badan sehingga masih dapat beraktivitas dalam meniti jalan ketaqwaan. Shalawat beserta salam semoga senantiasa Berdasarkanobservasi awal di SMAN 8 Cirebon Kondisi pendidikan saat ini, menunjukan bahwa prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS Ekonomi masih relatif rendah dan kurangnya minat siswa dalam belajar.Hal ini berdasarkan Informasi dari salah satu guru bidang studi IPS Ekonomi. dalam proses pembelajaran dilembaga- lembaga pendidikan khususnya di SMAN 8 Cirebon, guru telah melaksanakan berbagai . - Ceramah adalah pidato di hadapan khalayak dengan membahas suatu hal. Berikut contoh teks ceramah singkat tentang pendidikan Ketika peringatan Hari Guru, Hari Pendidikan Nasional, atau Hari Anak, kita sering mendengar ceramah tentang menyampaikan ceramah atau pidato, kita perlu menata cara bicara agar pendengar dapat mencernanya dengan baik. Dalam Pintar Pidato Kiat Menjadi Orator Hebat 2020 karya Arif Yosodipuro, agar pidato kita bisa diterima dengan baik oleh audiens, ucapan atau kalimat hendaknya disusun dengan baik dan rapi sesuai kaidah bahasa yang berlaku. Baca juga Contoh Teks Ceramah Singkat Contoh 1 Selamat pagi guru-guru dan seluruh pelajar. Sungguh kesempatan yang berbahagia kita bisa sama-sama memperingati Hari Guru di tahun 2020 momen Hari Guru ini, mari kita ingat kembali Ki Hadjar Dewantara, tokoh yang berpengaruh dalam dunia pendidikan di Indonesia. Beliau pernah mengatakan, pendidikan dan pengajaran di dalam Republik Indonesia harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia, menuju ke arah kebahagiaan batin serta keselamatan hidup lahir. Saya setuju dengan apa yang disampaikan Ki Hadjar Dewantara. Indonesia begitu beragam. Mulai dari adat, kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat, semua berbeda-beda di tiap wilayah. Kita tidak bisa memaksakan standar pendidikan ibu kota ke daerah-daerah. Saya yakin setiap daerah punya potensi masing-masing. Setiap guru dan pelajar di daerah tidak bisa dipaksakan dengan sistem yang tidak berpihak pada kebahagiaan batin atau keselamatan hidup mereka. Harus ada kompromi dalam menjalankan proses belajar mengajar. Karena pelajar bersekolah bukan untuk menjadi robot atau menjadi calon-calon buruh. Maka baiknya kita tinggalkan istilah terbelakang, terasing, atau tertinggal. Sebaliknya, mari kenali potensi tiap daerah. Demikian ceramah yang dapat saya sampaikan. Semoga pendidikan di Indonesia semakin berkembang dan sesuai dengan yang dicita-citakan Ki Hadjar Dewantara. Terima kasih dan selamat pagi. Baca juga Struktur Teks Ceramah dan Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah JAKARTA – Dalam ajaran Islam, setelah seseorang meninggal dunia, dia akan mengalami kehidupan di alam kubur sebelum terjadi kebangkitan pada Hari Kiamat. Tentang kehidupan para nabi dalam alam kubur, ada beberapa hadits yang memberikan beberapa informasi tentang hal tersebut. Dalam hadits-hadits yang diriwayatkan disebutkan bahwa nabi hidup dengan keadaan yang berbeda di alam kubur. Ia mendapatkan kenikmatan dan keberkahan dari Allah SWT, serta diberikan kemuliaan dan kedudukan yang tinggi. Begitu juga dengan kehidupan para syuhada di alam kubur. Berikut salah satu hadits yang menjelaskan tentang kehidupan para nabi di alam kubur عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اْلأَنْبِيَاءُ أَحْيَاءٌ فِى قُبُوْرِهِمْ يُصَلُّوْنَ "Diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersada Para nabi hidup di kuburannya, mereka melakukan sholat." HR al-Baihaqi dalam Hayat al-Anbiya' fi Quburihim I/72 dan Abu Ya'la No 3425. Terkait status hadits ini para ulama ahli hadits menilai sahih, seperti al-Hafidz Ibnu Hajar. Sedangkan khusus kehidupan orang yang mati dalam peperangan membela agama Allah ST atau para syuhada dijelaskan dalam Alquran sebanyak dua kali, yaitu وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتٌ ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ وَّلٰكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ Artinya “Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah mereka telah mati. Sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” QS al-Baqarah ayat 154. وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ Artinya “Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki.” QS Ali Imran 169. Namun, penting untuk dicatat bahwa rincian tentang kehidupan nabi di alam kubur bukanlah bagian dari pokok ajaran Islam. Kehidupan di alam kubur adalah bagian dari kepercayaan yang bersifat metafisik dan tidak dapat diketahui secara pasti kebenarannya dalam dunia ini. Baca juga Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini Dalam Islam, fokus utama adalah pada kehidupan di dunia ini dan persiapan untuk kehidupan di akhirat. Oleh karena itu, umat Islam lebih dianjurkan untuk berpegang pada ajaran Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW selama hidupnya di dunia, seperti menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya, beribadah dengan sungguh-sungguh, dan memperbaiki akhlak dan hubungan dengan sesama manusia. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Majunya peradaban suatu bangsa dipengaruhi oleh sumber daya manusia SDM yang berkualitas, jika SDM nya tidak berkualitas dari berbagai bidang yang ada, dapat dipastikan bangsa tersebut akan tertinggal dari segala aspek kehidupan. Pendidikan sebagai salah satu bidang yang akan mengembangkan kualitas SDM tentunya perlu dipikirkan dengan matang, supaya penyelenggaraan pendidikan yang ada di suatu bangsa bisa memberikan peran dalam membina SDM yang pendidikan yaitu berbagai usaha yang dilakukan oleh seseorang pendidik terhadap seseorang peserta didik agar tercapai perkembangan maksimal yang positif. Usaha itu banyak macamnya. Salah satu diantaranya dengan cara mengajarnya, yaitu mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Pendidikan merupakan proses sosialisai anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberi warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Adapun pendidikan Islam adalah usaha sadar secara sistematis yang mendorong terjadinya proses belajar dan penyesuaian individu-individu secara terus-menerus terhadap nilai-nilai budaya dan cita-cita masyarakat berdasarkan nilai-nilai Islam. Definisi pendidikan Islam adalah "Proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islami pada peserta didik melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya untuk mencapai keseimbangan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya." Tujuan umum pendidikan dan pengajaran dalam Islam ialah menjadikan manusia-seluruh manusia sebagai abdi atau hamba Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tujuan pendidikan Islam sejalan dengan tujuan diciptakannya manusia yakni mengembangkan pikiran manusia dan mengatur tingkah laku serta perasaannya berdasarkan Islam. Dengan demikian, tujuan akhir pendidikan Islam adalah merealisasikan 'ubudiyah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala di dalam kehidupan manusia, baik individu maupun guru dalam pendidikan Islam sangat penting artinya dalam proses pendidikan, karena dia yang bertanggung jawab dan menetukan arah pendidikan tersebut. Oleh karena itu, orang yang mengajar kebaikan kepada manusia didoakan oleh penghuni langit dan bumi. Ruang lingkup, fungsi, tanggung jawab dan peranan guru dalam pandangan Islam tidak akan beranjak dengan semangat ajaran pendidikan dalam perspektif Islam sangat penting, dan itu tercantum di dalam firman-Nya yang mengisahkan bagaimana Nabi Adam 'Alaihi As-Salam mendapat materi nama-nama dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala"Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama benda semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada Para Malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kamu yang benar!" QS. al-Baqarah [2] 31. Fungsi penegasan kalimat semuanya untuk menyatakan bahwa Allah mengajarkan kepada Adam semua nama, dan tidak ada sesuatu pun yang luput dari itu. Dia yakni Allah mengajar Adam nama-nama benda seluruhnya, yakni memberinya potensi pengetahuan tentang nama-nama atau kata-kata yang digunakan menunjuk benda-benda, atau mengajarkannya mengenal fungsi benda-benda. Author Detya Ayu Nur'aini, Ilham Muhammad Firdaus Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya - Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang ceramah singkat tentang pendidikan beserta jugaCeramah Singkat tentang Zina Beserta Dalilnya Ceramah Singkat Perintah Takwa Berikut ini contoh ceramah singkat tentang pendidikan beserta warahmatullahi wabarokatuhSegala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada satu pun makhluk yang di luar ilmu-Nya. Allah SWT Maha Mengetahui kepada segala apapun. Sholawat dan salam semoga senantiasa kita lantunkan kepada Baginda Rasulullah Saw. Juga kepada keluarganya dan para sahabatnya. hadirin. Pendidikan merupakan salah satu poros kehidupan. Seseorang bisa hidup di dunia ini karena adanya ilmu dan pendidikan. Kehidupan dunia bisa berkembang karena ilmu dan pendidikan. Nabi Sulaiman as bisa menguasai dunia karena dianugerahi ilmu oleh Allah hadirin. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw yang artinya "Barang siapa yang menginginkan dunia maka dia harus memiliki ilmu. Barang siapa menginginkan akhirat maka dia harus memiliki ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan dunia dan akhirat maka ia harus memiliki ilmu".Para hadirin. Allah SWT sudah menganugerahkan kepada kita alat-alat untuk kita bisa menjadi orang yang berpendidikan. Mari simak lantunan ayat suci Al-Qur'anقُلْ هُوَ الَّذِيْۤ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْــئِدَةَ ۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ"Katakanlah, "Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani bagi kamu. Tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.""Betapa besarnya ni'mat yang dianugerahkan Allah dengan memberikan kita pendengaran, penglihatan, hati, dan pikiran. Karena dengan hal-hal tersebut lah kita dapat menyerap ilmu melalui dari pada itu, pendidikan terbaik adalah pendidikan yang berkaca pada metode-metode yang diserap dari Al-Qur'an. Misalnya, Nabi Ibrahim as pernah dikisahkan berkelana dan menemukan kampung-kampung yang menyekutukan Allah. Ada yang menyembah bulan, ada yang menyembah bintang, dan ada yang menyembah matahari. Nabi Ibrahim as berdasarkan penelitian itu menyimpulkan bahwa Tuhan yang sebenarnya adalah yang menciptakan bulan, bintang, dan matahari. Sebagian orang menyebut bahwa apa yang dilakukan Nabi Ibrahim as adalah metode pengamatan dalam hadirin. Maka dari itu mari kita manfaatkan anugerah Allah SWT tadi untuk mencari ilmu dan menyerap semua pendidikan demi terciptanya kehidupan yang berbahagia dengan didasari keimanan dan kita semua dipertemukan tidak hanya di dunia saja melainkan nanti di akhirat di surga Allah SWT. warahmatullahi wabarokatuhSekian saja contoh ceramah singkat tentang pendidikan beserta dalilnya. Semoga bermanfaat. – Ulasan dibawah ini akan menyuguhkan contoh kultum dengan temaacara mendidik Anak. Kultum ini cocok sebagai bahan nasihat untuk orang tua yang sedang dalam proses mendidik Anaknya. Melalui kultum yang bermakna dan menyentuh hati berikut ini, semoga akn tersebar luas dakwah tentang cara mendidik Anak. Sehingga, masa depan anak dan orang tua pun menjadi tertata karena pondasi mendidiknya sudah diajarkan. Berikut adalah teks kultumnya. Assalamu’alaikum Wr Wb. Alhamdulillahilladzi Kholaqol Insana min Thin, Wakholaqol Insanamin Sulalaim Mimma im Maa’inn. Allahumma shallli Alaa Sayyidina Muhammad Wa’alaa Alihii Sayyidina Muhammad. Amma Ba’du. Baca Juga Surah Nuh Ayat 1-28 Arab Latin dan Artinya, Tentang Ajakan dan Pengaduan serta Doa Nabi Nuh Terhadap Kaumnya Hadirin kaum muslimin Rahimakumullah. Perhatian lainnya yang Islam tunjukkan terkait dengan pendidikan anak yaitu Rasulullah menganjurkan agar orang tua memberi nama yang baik terhadap anak-anaknya. Suatu nama akan turut memberi pengaruh terhadap anak. Sehingga banyak riwayat yang menjelaskan Rasulullah merubah beberapa nama yang tidak sesuai dengan Islam. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang tua untuk mendidik anak-anaknya sebaik mungkin. Seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau mencontohkan cara mendidik anak laki-laki dengan rasa sayang dan penuh kesabaran. Tidak membentak, tetapi tegas dalam urusan agama. Nabi Muhammad SAW merupakan suri teladan terbaik yang tidak hanya mengajarkan kita bagaimana cara beribadah dengan benar, namun beliau juga mengajarkan bagaimana mengatur suatu keluarga hingga negara. Hadirin kaum muslimin Rahimakumullah Adapun cara yang di anjurkan agama kita dalam mendidik anak adalah TINTAPUTIH – Ustadz Adi Hidayat UAH dalam ceramahnya menyebutkan bahwa sesungguhnya seorang anak terlahir dalam keadaan suci fitrah. Setelah tumbuh, maka anak bisa belajar untuk memilih agama, berbuat baik atau mungkin justru sebaliknya. Menurut sang ustadz, bahwa peran orang tua dalam mendidik anak itu sangat penting, dan juga tak lepas dari pengaruh lingkungan. Oleh karena itu mendidik anak sangat penting, terlebih saat memasuki usia dini, maka orang tua harus selalu perhatian kepada mereka. Ceramah Ustadz Adi Hidayat Mengenai Seorang Anak dan Tips Mendidiknya Allah SWT telah memberi amanah bagi pasangan suami istri berupa kehadirannya seorang anak sebagai titipan-Nya kepada hamba-Nya. Kewajiban bagi orang tua adalah mendidik anak sebaik mungkin supaya dapat menjadi manfaat untuk semua orang. Meski demikian tanggung jawab orang tua untuk mendidik seorang anak juga bukan merupakan perkara yang sangat mudah. Memang setiap orangtua selalu mengharap agar bisa mendidik anak dengan baik agar kelak dewasa nanti bisa menjadi orang yang berguna. Baca Juga Dituduh Teroris di Gedung Wakil Rakyat’ Fadli Zon Konsultasi dengan Lawyer Selain itu orang tua juga harus bisa berusaha lebih maksimal lagi untuk mendidik anak dengan benar dan bagaimana cara memahaminya. Mendidik anak memang diberikan dalam beberapa tahapan pendidikan, tapi semua lebih mengarah saat masuk ke dunianya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ustadz Adi Hidayat. Dari kanal Youtube Adi Hidayat Official yang telah diunggah sejak tahun 2020 lalu menjelaskan tentang mendidik anak supaya cerdas. Ceramah Ustadz Abdul Somad Cara Mendidik Anak Zaman Now – Seiring perkembangan teknologi dan informasi yang semakin canggih, tantangan mendidik anak juga semakin berat. Tampak sekali perbedaan mendidik anak di era 1980-an dengan zaman now. Namun, meski begitu, Islam tidak pernah kehabisan cara untuk mendidik anak agar tetap survive di mana pun dan dalam kondisi apa pun. Dalam berbagai kesempatan ceramah, dai sejuta viewer, Ustadz Abdul Somad, sering menyampaikan bagaimana Islam memberikan tuntunan dalam mendidik anak. Salah satunya disampaikan UAS saat mengisi Tabligh Akbar Madrasah PAI di Medan pada 14 April 2018 lalu. “Zaman saya dulu, yang ditonton cuma satu, TVRI. Yang diingat cuma Unyil, Usro, Pak Ogah, Pak Raden. Zaman sekarang, anak-anak menonton Tv kabel 100 chanel,” kata UAS, dikutip dari rekaman video berdurasi menit yang dipublish Tafaqquh Video pada 24 April 2018. Menurut UAS, mendidik anak-anak yang hidup di era teknologi dan informasi yang terus berkembang, memiliki tantangan tersendiri yang jauh lebih berat dibanding era-era sebelumnya. Informasi yang masuk dan diterima anak sedemikian banyak dan mudah, sehingga perlu ketelatenan untuk menyaring mana yang cocok dengan nilai-nilai agama dan budaya dan mana yang harus ditinggalkan. Karena itu, kata UAS, untuk mendapatkan atau menjadikan anak saleh, ada beberapa hal yang harus diperhatikan 1. Dimulai dari memilih calon istri Menurut UAS, sangat dianjurkan mencari atau memilih calon pendamping yang taat beragama, berakhlak baik, dan hafal Alquran. “Insyaallah, meskipun dia anaknya nanti tidak hafal Alquran 30 Juz, paling tidak hafal dia juz 30. Kalau pun tidak hafal, paling tidak dia bisa baca Alquran. Saya belajar baca Alquran tidak ke guru mengaji, tapi ke emak saya. Setelah mengaji khatam, baru diserahkannya ke guru mengaji,” kata UAS. UAS kemudian mengisahkan peristiwa yang bersumber dari hadits. Suatu hari, kata beliau, ada seorang anak yang dianggap nakal dibawa menghadap ke Khalifah Umar bin Khattab. Namun sang anak justru bertanya kepada Umar, mengenai hak-hak anak terhadap orangtua. Lalu Umar pun menegaskan, ada beberapak hak anak terhadap orangtua, pertama carikan ibu yang salihah, kedua kasih anak makan halal, dan ketiga kasih nama yang baik-baik. • Ceramah Ustadz Abdul Somad UAS Amal yang Tidak Pernah Putus dan Penjelasan Sedekah • Ceramah Ustadz Abdul Somad Akhlak Puncak Ilmu Pengetahuan • Ceramah Ustadz Abdul Somad Hukum Sengaja Meninggalkan Sholat • Ceramah Ustadz Abdul Somad tentang Kebahagiaan, Inilah Manusia yang Paling Bahagia “Nama yang paling bagus adalah nama yang disandingkan dengan nama Allah. Contoh, Abdullah, Abdul Rohim, Abdul Rahman atau Abdul Somad. Bisa juga pakai nama Nabi, seperti Muhammad, Ahmad, Musa, Yusuf, Ibrahim dan lain-lain,” kata UAS. FUKUOKA, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Yunahar Ilyas, Lc MA bersama Sekretaris PP Muhammadiyah Dr Agung Danarto, MAg melawat ke negeri sakura atas undangan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah PCIM Jepang. Dalam kunjungannya tersebut Yunahar akan mengisi Kajian Gabungan Musim Panas Keluarga Muslim Indonesia Fukuoka Musfuk dan Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah PRIM Fukuoka hingga mengisi kajian di Masjid Indonesia Tokyo. Ketika sampai di Fukuoka Yunahar menyampaikan Kultum ba’da Isya Masjid Al-Nour, Fukuoka, Jum’at 20/7. Guru besar Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut menyampaikan tentang bagaimana seni mendidik anak. Menurutnya, setiap pasangan yang baru menikah pasti akan diuji dengan belum datangnya seorang anak. Namun setelah anak yang dinantikan hadir, anak ini yang nantinya akan menjadi ujian bagi orangtua. Banyak orang tua yang berharap mempunyai anak shalih shalihah. Namun mereka tidak mengerti bagaimana cara mendidik anak agar shalih shalihah. Ibarat orang dapat melihat rumah namun tidak tahu bagaimana cara menuju kesana. Tantangan bagi orangtua yang tinggal di negara yang sekuler seperti Jepang, anak tidak mendapatkan pendidikan agama. Padahal ada 3 hal yang perlu dilatih dalam diri seorang anak agar seimbang yaitu fisik jasadiyah, akal fikriyah, dan rohani ruhiyah. Sekolah hanya mampu membantu dalam membangun aspek akal fikriyah. Namun aspek ruhiyah menjadi tanggungjawab bagi orangtuanya. Oleh karena itu, perlu mengetahui cara mendidik anak sesuai dengan pendidikan Islam di dalam Al Qur’an. Pertama, mendidik dengan keteladanan. Orangtua harus terdepan menjadi teladan. Jangan hanya menyuruh anak untuk sholat dan baca Al Qur’an. Tetapi orangtualah yang harus memberikan contoh teladan sholat dan baca Al Qur’an sehingga nantinya anak akan mengikuti. Kedua, mendidik dengan kebiasaan. Setelah orangtua memberikan teladan, kini saatnya orangtua membiasakan kebiasaan shalih tadi pada anak. Membiasakan shalat dan baca Al Qur’an yang kemudian bagaimana itu menjadi kebiasaan anak-anak. Ketiga, mendidik dengan nasihat. Jika sudah diberikan teladan dan menjadi kebiasaan, barulah anak diberikan nasihat-nasihat. Jangan terbalik, orangtua memberikan nasehat tapi tidak pernah mencontohkan kepada anaknya. Keempat, mendidik dengan perhatian atau pengawasan. Orang tua perlu meluangkan waktu bersama anak-anaknya. Sehingga orangtua tau aktivitas anaknya baik di dalam rumah maupun diluar rumah. Bagi orangtua yang sibuk tentunya hal ini akan sulit dilakukan. Inilah tantangan orangtua zaman now. Kelima, mendidik dengan hukuman. Setelah diberikan keteladanan, sudah dibiasakan, dan diberikan nasehat tapi anak masih sering melanggar, maka orangtua perlu memberikan hukuman kepada anak. Begitu pula sebaliknya ketika anak berbuat kebaikan, orangtua perlu memberikan reward kepada anak.Adi Suharyanto/Rizq Mendidik anak adalah salah satu kewajiban orangtua yang harus dipenuhi. Dalam agama islam, anak adalah penerus, keturunan atau nasab baca arti nasab dari kedua orangtuanya. Anak juga diartikan sebagai hasil hubungan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan dari suatu ikatan pernikahan yang sesuai dengan fiqih pernikahan . baca syarat-syarat pernikahan dan rukun nikah . Lahirnya anak kedua ini adalah fitrah dan berkah tidak hanya bagi orangtuanya saja melainkan bagi seluruh kelurganya serta memenuhi salah satu tujuan pernikahan dalam islam yakni mendapatkan keturunan untuk membangun rumah tangga yang lengkap. Anak yang lahir tentunya membawa harapan besar bagi kedua orangtuanya dan keluarganya. Setiap keluarga pasti menginginkan anaknya kelak menjadi anak yang baik, berbakti serta sukses di dunia dan di akhirat. Sebagaimana diketahui bahwa karakter anak serta masa depan anak bisa dimulai dengan cara mengajarkan anak atau mendidik anak dengan cara yang benar dan sesuai tuntunan syariat islam. Mendidik anak sepatutnya dilakukan atas dasar agama islam sehingga orangtua penting mengetahui bagaimana melaksanakan pendidikan islam bagi anak dan bagaimana mengajarkan anak di usia dini. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini. Pendidikan Bagi Anak Pendidikan bagi anak amatlah penting karena anak dalam proses perkembangannya akan selalu belajar dan menyerap hal-hal baru yang ia dapatkan dari orangtua dan lingkungannya. Anak berhak memperoleh haknya dalam mendapatkan pendidikan walaupun anak yang didapat dari nikah siri dan diluar nikah baca hukum hamil diluar nikah dan hukum menikah saat hamil, anak tiri baca hak waris anak tiri dan sebagainya tetaplah ia memiliki hak yang sama. Agar dapat membentuk karakter anak yang baik dan sholeh atau sholehah maka orangtua harus menanamkan pendidikan islam sejak dini. Pendidikan islam yang dimaksud adalah pendidikan yang diberikan kepada seseorang atas dasar nilai-nilai dalam agama islam yang terdapat dalam Alqur’an dan hadits. Adapun pendidikan islam yang perlu diajarkan pada anak diantaranya adalah 1. Pendidikan aqidah Pendidikan aqidah adalah pendidikan untuk menanamkan rasa ketauhidan pada anak. Pada masa perkembangannya orangtua akan senantiasa menanamkan bahwa tidak ada Tuhan lain yang patut disembah selain Allah SWT dan menyekutukan Allah SWT adalah suatu dosa aqidah adalah salah satu upaya untuk menanamkan iman dalam diri anak sejak dini. 2. Pendidikan ibadah Pendidikan ibadah pada anak ditanamkan dengan cara mengajarkan anak untuk melaksanakan shalat berjamaah dan shalat tepat waktu serta mengajarkan anak untuk membaca Alqur’an, berpuasa di bulan ramadhan baca puasa ramadhan dan puasa ramadhan dan fadhilahnya , berzakat maupun ibadah lainnya. Orangtua juga memberikan pengertian pada anak tentang pentingnya atau keutamaan ibadah-ibadah yang dilaksanakannya tersebut. 3. Pendidikan akhlak Pendidikan akhlak adalah pendidikan yang menanmkan moral kepada anak agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik, sopan, jujur, bertanggung jawab, ikhlas, serta memiliki sifat sifat mulia lainnya. Memang tidaklah mudah untuk menanamkan pendidikan akhlak dalam waktu singkat namun dengan konsistensi dan kesabaran serta menggunakan beberapa metode, orangtua akan mampu membentuk karakter anak yang mulia tersebut. Metode Mendidik Anak Agar anak dapat tumbuh sesuai dengan yang diinginkan dan dapat menyerap pendidikan yang diberikan dari orangtua maka ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendukung proses belajar si anak. Adapun beberapa metode yang dapat digunakan dalam pendidikan agama islam diantaranya adalah 1. Metode pembiasaan diri Metode pembiasan diri atau habituasi adalah cara yang digunakan orangtua untuk membiasakan anaknya melakukan sesuatu misalnya untuk melaksanakan ibadah shalat fardu tepat waktu, berpuasa, belajar membaca Alqur’an pada jam-jam tertentu, berpuasa baca tips mengajar anak berpuasa membaca doa sebelum makan, tidur dan aktifitas lainnya. Dengan membiasakan anak melakukan hal tersebut maka sang anak lama-lama akan terbiasa dan hal tersebut akan menjadi rutinitasnya setiap hati hingga ia dewasa nanti. 2. Metode keteladanan Metode keteladanan dapat dilaukan orangtua dengan memberikan contoh kepada anaknya baik baik dalam pendidikan aqidah, ibadah maupun pendidikan akhlak. Misalnya orangtua dapat mengajari anak shalat dengan mencontohkan gerakannya atau mengajari anak dengan mencontohkan cara pelafalannya. Orangtua juga dapat memberi contoh perbuatan baik misalnya mengajari anaknya untuk melakukan gerakan shalat baca cara mengajari anak sholat, memberi atau bersedekah baca keutamaan bersedekah, bersilaturahmi baca keutamaan menyambung tali silaturahmi dan lain sebagainya. Sebagian besar memori anak dan pelajaran yang didapatnya adalah dengan cara mencontoh atau imitasi dari perilaku orangtua maupun orang-orang disekitarnya termasuk tonotonan di Tv. Oleh karena itu para orangtua wajib mengawasi anak terutama saat menonton TV atau melakukan aktifitas lainnya. 3. Metode pemberian pujian Metode ini cukup efektif dilakukan pada anak terutama jika anak melakukan suatu hal baik. Berikan anak pujian jika ia mampu mengerjakan tugasnya dengan baik serta dapar berperilaku sesuai ajaran orangtuanya tentunya yang sesuai dengan syariat islam. Berikan ia pujian juga jika ia mendapat nilai yang baik di sekolahnya namun jangan sekali-kali menghina atau mencaci sang anak jika ia melakukan kesalahan. Berikan ia nasihat dengan lemah lembut jika anak berbuat kesalahan. 4. Metode pemberian hukuman Jika anak berbuat salah orangtua dapat memberikannya hukuman sebagai suatu bentuk pembelajaran agar ia tidak mengulangi kesalahannya tersebut dimasa yang akan datang. Berikan anak hukuman yang dapat membuatnya sadar akan kesalahannya namun jangan pernah menganiaya anak dengan mencaci atau menganiayanya. Memberikan hukuman atau dalam bahasa arab disebut dengan iqab adalah cara terakhir yang dapat dipilih orangtua bilamana anak sudah tidak mempan dinasehati. 5. Metode ceramah Metode ceramah adalah salah satu metode yang paling banyak dilakukan dalam pendidikan. Rasulullah sendiri mengajarkan islam pada umatnya pertama kali dengan menggunakan metode ceramah. Dengan berceramah, orangtua dapat memberi pelajaran kepada anaknya dan menyampaikan nilai-nilai penting di dalamnya. 6. Metode tanya jawab Anak-anak terutama anak kecil memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mereka senang mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum mereka ketahui. Jika anak bertanya maka orangtua harus menjawabnya dengan jawaban yang baik dan dapat dimengerti oleh sang anak. Cara bertanya jawab ini juga merupakan salah satu cara yang efektif dalam pembelajaran dan termasuk cara yang dianjurkan sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah SWT dalam surat An Nahl ayat 43 yang berbunyi وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ ۚ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” An nahl 43 7. Metode diskusi Orangtua selayaknya meluangkan waktu untuk anaknya terutama untuk berdiskusi. Untuk mengajarkan anak bersifat adil, jujur dan demokratis maka orangtua dapat meberikan pelajaran kepada anaknya dengan menggunakan metode diskusi atau bermusyawarah. Dengan berdiskusi anak akan dirangsang rasa keingintahuannay dan dituntun untuk dapat memecahkan suatu persoalan. 8. Metode kisah Metode kisah mungkin adalah salah satu cara memberikan pelajaran yang disukai oleh anak,. Pada umumnya anak-anak suka mendengarkan kisah atau dongeng dari orangtuanya. Dengan metode ini, orangtua hendaknya membacakan kisah=kisah suri tauladan yang baik kepada anaknya misalnya kisah tentang Rasul, para sahabat dan para nabi. Dari kisah-kisah keteladan itulah anak akan belajar dan oarntua selayaknya membantu sang anak untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Demikian cara mendidik anak dalam islam yang dapat diketahui khususnya bagi para orangtua. Mendidik anak memang bukan hal yang mudah namun juga bukan tidak mungkin orangtua dapat menanmkan pelajaran dan mendidik anaknya dengan mudah berdasarkan pendidikan dalam agama islam. Ilustrasi seorang pria Muslim yang melakukan ceramah. Foto PexelsCeramah tentang akhlak umumnya bertujuan untuk memberikan nasihat dan petunjuk mengenai hubungan manusia dengan Tuhan maupun sesama makhluk ciptaan-Nya. Akhlak dapat mencakup segala tingkah laku, perangai, dan karakter berasal dari bahasa Arab "khuluqun" yang dapat diartikan sebagai budi pekerti, tabiat, kebiasaan, dan tingkah laku. Secara istilah, akhlak adalah sifat yang melekat dalam jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan akhlak adalah segala perbuatan manusia yang dapat dinilai baik maupun buruk. Dalam Islam, memiliki akhlak yang baik sangatlah penting. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut"Tidak ada sesuatu apa pun yang lebih besar di dalam timbangan Mizan dibandingkan akhlak mulia." HR. AhmadSaah satu cara untuk memahami tentang akhlak yang baik adalah melalui ceramah. Ada beberapa ceramah tentang akhlak yang bisa dijadikan referensi dan pembelajaran. Ceramah tentang AkhlakIlustrasi umat Muslim yang sedang mendengarkan ceramah. Foto PexelsDirangkum dari buku Ayo Mahir Berceramah untuk SMA/MA oleh Indah Kumara Putri, dkk., serta Kebaikan Akhlak dan Budi Bekerti oleh Retno Widiyastuti, berikut adalah beberapa ceramah tentang akhlak yang bisa dipahami umat Ceramah tentang Akhlak 1Assalamualaikum warahmatullahi kesempatan kali ini, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak sekali nikmat sehat, nikmat iman, serta hidayah-Nya kepada kita selaku hamba-Nya, sehingga dapat berkumpul di tempat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, di mana atas berkat perjuangan beliau dan para sahabatnya sehingga kita dapat merasakan indahnya Islam seperti sekarang yang dirahmati Allah, saya akan menyampaikan ceramah tentang akhlak. Akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan kita terjun ke dunia masyarakat, kita haruslah mempunyai bekal akhlak atau perilaku yang baik terhadap diri kita terhadap diri sendiri adalah pemenuhan kewajiban seseorang terhadap dirinya sendiri, baik yang menyangkut kebutuhan jasmani maupun atau perilaku terpuji yang harus dimiliki manusia terdiri dari beberapa sifat, salah satunya jujur. Perilaku jujur merupakan dasar dari sendi kehidupan. Jujur adalah sikap dasar untuk membangun kepercayaan dari orang lain. Seseorang yang tidak memiliki kejujuran tidak akan memperoleh kepercayaan dari siapa itu, kita harus memiliki rasa percaya diri. Rasa percaya diri sangat kita perlukan agar kita tidak ragu dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawab dalam kehidupan kehidupan bersosial, kita juga perlu memiliki sikap ramah dan sopan untuk menjaga hubungan antarsesama tanpa mempunyai perasaan bahwa diri kita lebih baik dibandingkan dengan yang dalam menjalani kehidupan, sikap ikhlas sangat diperlukan agar hati menjadi tenang. Ikhlas berarti memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Sikap ikhlas ini akan membuat seseorang memiliki jiwa sosial yang yang baik akan membedakan kita sebagai manusia dengan makhluk yang lain, serta mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia. Sedangkan akhlak yang buruk akan membinasakan diri Anda memahami pentingnya memiliki akhlak yang baik, maka teruslah berusaha untuk berbuat baik kepada diri sendiri dan orang apa yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf, semoga apa yang telah saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas warahmatullahi seorang pria yang melakukan ceramah di hadapan jemaah Muslim. Foto Unsplash2. Ceramah tentang Akhlak 2Assalamualaikum warahmatullahi kita bersyukur atas rahmat serta kasih sayang yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita selaku umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmiah seperti sekarang kesempatan kali ini bahasan kita adalah mengenai pentingnya akhlak terhadap keluarga. Keluarga merupakan bagian terkecil dari suatu masyarakat. Akhlak dalam sebuah keluarga akan ditentukan oleh akhlak dari para anggota keluarga atau orang-orang yang ada di keluarga itu. Misalnya, akhlak suami terhadap istri dan sebaliknya, akhlak ibu terhadap anak dan sebaliknya, serta akhlak anak terhadap kakek, nenek, dan orang yang lebih masing-masing anggota keluarga mempunyai akhlak yang baik, maka kebahagiaan dalam sebuah keluarga akan merupakan tempat pendidikan akhlak dan budi pekerti yang terbaik dibandingkan tempat pendidikan yang lain. Hal ini karena melalui keluarga, orang tua dapat memberikan pendidikan akhlak kepada anak sedini lingkungan keluarga inilah pembentukan akhlak lebih mudah diterima oleh anak. Keluarga bisa dibilang sebagai "jalan tol" untuk membentuk akhlak dan budi pekerti anak. Melalui pendidikan akhlak dan budi pekerti yang berbasis keluarga, anak akan makin sadar terhadap kehadiran dirinya di dunia. Dalam keluarga dan lingkungan sekitar yang harmonis, anak akan cenderung berakhlak dan berbudi pekerti baik. Sebaliknya, pada anak yang tumbuh dalam keluarga yang kurang harmonis, pembentukan akhlaknya akan kurang demikian, kita sebagai orang tua penting untuk mengajarkan akhlak yang baik kepada anak. Seperti yang kita ketahui, sekarang banyak sekali anak yang memiliki sikap kurang sopan dan baik terhadap orang lain. Untuk itu, didikan dari orang tua dan keluarga sangat rasa demikian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Terima warahmatullahi Ceramah tentang Akhlak 3Assalamualaikum warahmatullahi kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak sekali kenikmatan kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya Allah mulia serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, di mana atas berkat perjuangan beliau dan para sahabatnya sehingga kita dapat merasakan indahnya Islam seperti sekarang yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan ceramah singkat mengenai salah satu bentuk akhlak yang baik terhadap Allah, yaitu ikhlas. Dalam arti yang sering kita ketahui bahwa ikhlas merupakan segala sesuatu yang dilakukan tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Arti ikhlas ini sudah benar, tapi sebenarnya kurang tepat. Dalam agama Islam, ikhlas berarti melakukan sesuatu karena Allah. Misalnya, dalam hal ibadah, ikhlas berarti melakukan ibadah karena Allah, bukan karena yang lain, seperti ingin dipuji dan ingin terlihat saleh, tetapi memang benar-benar karena Allah. Sebagaimana dengan firman Allah dalam surah Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya, "Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk mengikhlaskan agama untuk-Nya."Ikhlas akan menjadi sangat penting untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Sebab, pada setiap amalan yang kita lakukan tanpa didasari dengan keikhlasan, maka amalan tersebut dipandang tidak sah di hadapan juga menjadi alat ukur pada setiap amalan yang kita lakukan. Semakin kita ikhlas, maka pahala yang akan kita dapatkan juga akan semakin besar. Semakin ikhlas seseorang dalam beramal, maka akan semakin besar pula balasan yang akan Anda memahami pentingnya ikhlas dalam kehidupan sehari-hari, maka latihlah hati untuk selalu ikhlas pada setiap hal. Saya rasa cukupkan sekian, semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat. Kurang lebihnya mohon maaf. Terima warahmatullahi itu akhlak?Apa tujuan ceramah tentang akhlak?Kata akhlak berasal dari mana?

ceramah tentang pendidikan dalam islam