Lisbijanto 2013: 19. Musik keroncong seringkali bekolaborasi dengan jenis musi rock, musik dangdut, musik rap, bahkan dengan musik mandarin dan yang lainya. Musik keroncong saat ini sudah megalami banyak perkembangan, baik dari irama musik, tema lagu maupun alat musik yang mengirinya. Walaupun masih berpegang pada patokan musik keroncong
Gambar4.3.3. Irama petikan 2.1.5. Alat Musik Keroncong Dan Fungsinya Dalam sebuah orkes keroncong konvensional terdapat tujuh macam alat musik yang digunakan untuk mengiringi dan memainkan lagu-lagu keroncong. Alat-alat musik tersebut adalah: biola, flute, cuk atau keroncong, cak, gitar, cello dan bass (B.J Budiman 1979:49). a. Biola
Artikelkali ini akan membahas tentang alat musik keroncong dan musik keroncong. Pastinya anda sudah tahu jenis musik satu ini dan alat yang digunakan sebagai pengiringnya. Di tanah air sendiri memang keroncong begitu terkenal, selain berbagai genre musik tradisional lainnya yang juga banyak tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Musikkeroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu 7 Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara Lengkap May 15th, 2019 - Gambar Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara Baasi Seperangkat alat musik bambu berjumlah 10 buah Dibuat dari bambu dan rotan Alat ini digunakan sebagai pengiring lagu daerah dan nusantara di waktu pertunjukan
yangtermasuk tokoh musik pop ialah ? answer choices. Question 8. 30 seconds. Q. Gambar berikut menggambarkan genre musik ? answer choices. Keroncong. Pop.
Musikkarang dodou merupakan suatu jenis alat musik tradisional yang berasal dari provinsi Kalimantan Timur. Biasanya musik karang dodou dapat kita mainkan dalam acara - acara adat seperti pemberian nama pada bayi yang baru lahir atau ritual pengobatan kepada orang yang sedang sakit.
. Kulon Progo Berbeda dengan generasi muda umumnya, para pemuda asal Perbukitan Menoreh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ini suka dan piawai memainkan instrumen aliran musik keroncong. Bahkan tak hanya piawai memainkan alat musiknya, mereka juga mahir membuat berbagai alat musik klasik yang biasa menjadi instrumen musik keroncong. Pemuda asal Perbukitan menoreh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta DIY tersebut, berhasil membuat pelbagai alat musik klasik berbahan baku kayu. Produknya bahkan telah merambah pasar mancanegara. Mengandalkan kayu asli Perbukitan Menoreh, mereka mampu membuat aneka alat musik klasik mulai dari gitar klasik dan akustik, ukulele, selo, kontrabas atau bas betot, hingga biola. Rio dan rekan rekannya mulai menggeluti usaha pembuatan alat musik klasik sejak lima tahun terakhir. Ilmunya diperoleh langsung dari sang ayah, Joko Kuncoro, yang sudah lama berkecimpung dalam industri kerajinan kayu. Rio menjelaskan pembuatan alat musik klasik tergolong cukup rumit. Perajin dituntut untuk jeli dalam memilih bahan baku karena tidak semua jenis kayu bisa dijadikan alat musik. Hanya kayu-kayu tertentu seperti mahoni dan sungkai yang bisa diolah menjadi alat musik. Beruntung bagi Rio, karena kayu jenis itu banyak ditemukan di kawasan Perbukitan Menoreh, tempat di mana dia tinggal. Metro TV/Putut Karangjati
- Musik keroncong merupakan genre musik yang lahir dari perpaduan budaya Barat serta Timur. Genre musik ini cukup digemari oleh masyarakat Indonesia. Awal mula kepopuleran musik keroncong adalah pada awal abad ke-20. Saat itu belum ada metode perekaman musik atau industri rekaman. Dilansir dari situs walau industri rekaman belum muncul namun saa itu musik keroncong populer lewat berbagai pentas yang musik keroncong kala itu sangat menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan untuk membeli tiket dan menonton pertunjukannya. Saat itu musik keroncong lebih dikenal sebagai tradisi musik rakyat dari Kampung Tugu. Karena disesuaikan dengan lokasi penemuannya, yakni di Kampung Tugu. Pada awal penemuannya, musik keroncong menjadi primadona masyarakat peranakan Indo-Eropa kelas bawah. Musik yang dibawakan dengan gitar besar, gitar kecil, seruling, piul, dan rebana berhasil memikat hati mereka. Baca juga Sejarah Musik Dangdut Wikimedia Commons Lukisan yang menggambarkan keluarga Mardjiker. Mardjiker adalah kelompok etnis dari wilayah jajahan Portugis yang dibawa ke Mestizos ke Betawi Konon katanya musik keroncong pertama kali dibawa oleh orang Mestizos ke Tanah Betawi, pada 1661. Siapakah orang Mestizos? Mestizos merupakan orang yang memiliki keturunan pelaut Portugis yang akhirnya menikah dengan penduduk lokal dan menjadi Mestizos kala itu membuat tradisi musik khas yang membuat mereka bernostalgia tentang keseharian, kesulitan serta kebahagiaan mereka. Kreativitas warga Kampung Tugu saat membuat tradisi musik khas, akhirnya menciptakan tiga jenis gitar yang diberi nama Jitera, Prunga serta Macina. Jitera adalah sebutan untuk gitar yang besar, Prunga sebutan untuk gitar yang sedang serta Macina sebutan untuk gitar yang kecil. Ketika memainkan ketiga gitar tersebut akan muncul suara 'krong-krong' serta 'crong-crong'. Bunyi gitar inilah yang menjadi awal mula penamaan musik keroncong. Baca juga Sejarah Musik Gambang Kromong Tradisi musik khas dan penciptaan tiga alat musik ini memunculkan pertunjukan ansambel yang menjadi cikal bakal lahirnya musik keroncong, yang saat itu dinamai Krontjong Toegoe. Mengutip dari situs Dewan Kesenian Jakarta, musik keroncong mulai disebarkan pada abad ke-20, dari Batavia hingga ke Soerabaja atau Surabaya. Musik keroncong saat itu digunakan sebagai lagu pengiring dalam pentas teater komedi yang membawakan kisah dari Timur Tengah. Hingga saat ini, musik keroncong tetap menjadi primadona masyarakat Indonesia dan masih terus diminati. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Apabila dilihat dari perkembangan musik saat ini, kami yakin mungkin pendengar musik Keroncong sudah menurun dengan sangat drastis dari tahun ke tahunnya. Bahkan mungkin beberapa orang dari kita masih sangat asing dengan musik ini. Salah satu rekan terdekat mengatakan bahwa musik Keroncong adalah musik daerah yang tentu saja mewakili hanya sebagian daerah saja, dan hal tersebut yang membuat tidak semua rakyat Indonesia tidak tahu dan mungkin’ tidak perlu tahu apa itu musik Keroncong. Lalu kami bertanya, “Menurutmu, musik apa yang mewakili kultur Indonesia?” Dan ia menjawab, “Yaa tentu saja dangdut. Dangdut is the music of my country!” Sedikit meluruskan, Dangdut memang cukup dikenal sebagai salah satu musik yang mewakili Indonesia. Akan tetapi, Dangdut sendiri bukanlah merupakan musik asli dari Indonesia. Menurut Ages Dwi Harso, Dangdut merupakan musik turunan dari Negara India dan Arab. Bahkan apabila melihat jauh ke sejarahnya, musik Keroncong yang lebih pantas dikatakan sebagai musik asli Indonesia. Grup keroncong Insulinde, bentukan pelajar Hindia di negeri Belanda, Circa 1942 Source Twitter Potretlawas Awal mula datangnya musik Keroncong Akar dari Keroncong ternyata sudah mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-16. Musik ini dibawa oleh para pelaut dan budak kapal dari Portugis. Musik seperti ini pada awalnya dikenal dengan nama Fado, di mana namanya itu sendiri merupakan nama bawaan dari Portugis. Musik ini mulai masuk ke Indonesia tepatnya di Malaka. Walaupun masa jaya Portugis mulai melemah di Indonesia, musik ini tidak lantas hilang begitu saja. Para budak di Maluku kala itu mulai menyerap musik tersebut dan memainkannya di daerah mereka. Dalam perkembangannya, musik ini mulai dimasukan dengan berbagai macam unsur nusantara, seperti gamelan dan juga suling. Musik Keroncong pun mulai banyak dikenal di seluruh dataran Indonesia, hingga pada akhirnya mulai kembali redup sekitar tahun 1960-an. Redupnya musik Keroncong karena mulai mendominasinya kultur musik popular di dunia, seperti Pop dan juga Rock. Munculnya The Beatles menjadi salah satu faktor cepatnya persebaran musik populer ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Selain adaptasi dari musik Fado yang dibawa bangsa Portugis di abad ke-16, musik Keroncong sendiri baru secara resmi dikenal di Indonesia pada tahun 1880. Perubahan yang terjadi dari pertama kali musik Fado masuk ke Indonesia adalah nada-nada yang digunakan. Musik Fado sendiri pada awalnya lebih banyak memainkan nada minor karena adanya pengaruh dari Arab yang juga pernah menduduki Portugis. Perpindahan nada dari minor ke mayor mulai terjadi ketika pergantian masa dari Portugis ke Pemerintah Hindia Belanda. Pada masa itu, para pegiat musik Fado harus menyanyikan lagu-lagu mereka di dalam Gereja Protestan dan secara tidak langsung nada yang biasa mereka gunakan pun berubah menjadi mayor. Pengaruh lainnya datang dari musik Hawai yang kental dengan nada mayor, dan masuk ke Indonesia hampir bersamaan dengan munculnya musik Keroncong. Photo via Perkembangan musik Keroncong Mungkin bagi yang pernah membaca tentang sejarah Keroncong akan sedikit bertanya-tanya, “Bukannya Keroncong lahir di pertengahan 1880? Lalu apa hubungannya dengan kedatangan Fado di abad ke-16?” Keroncong sendiri secara kultur diketahui lahir tahun 1880. Dari awal masuknya Fado di abad ke-16 tidak serta merta membuat musik tersebut merupakan musik Keroncong. Kehadiran Fado merupakan “akar” dari munculnya Keroncong. Hanya sekedar akar yang mempengaruhi munculnya musik Keroncong. Singkat cerita, pada tahun 1880 lah musik Keroncong baru benar-benar hadir dan dikenal sebagai identitas musik dari Indonesia. Salah satu alasannya adalah karena alat musik yang digunakannya adalah alat musik yang kental kaitannya dengan budaya Indonesia, seperti rebab, suling bambu dan juga set gamelan. Dari tahun 1880, menurut Sunarto Joyopuspito, musik Keroncong sudah melewati 4 fase, yaitu Keroncong tempo doeloe 1880 – 1920, Keroncong abadi 1920 – 1960, Keroncong modern 1960 – 2000 dan Keroncong millennium 2000 – saat ini. Sampai saat ini, musik Keroncong masih terus diperjuangkan oleh beberapa musisi agar eksistensinya tidak kalah tertimpa oleh jenis-jenis musik lainnya. Ada beberapa nama besar musisi Indonesia yang memilih Keroncong sebagai musik utama mereka, atau pun sebagai salah satu jenis musik yang mereka gunakan. Bram Aceh, Gesang, Waldjinah, Mus Mulyadi, Hetty Koes Endang, Emilia Contessa, Indra Utami Tamsir, Sundari Soekotjo, dan juga Bondan Prakoso merupakan sedikit dari beberapa musisi Indonesia yang turut mengenalkan musik asli Indonesia ini, bahkan sampai ke penjuru dunia.
gambar alat musik keroncong